Mumpung suasana Ramadhan yang begitu mengena dihati :)
Ada yang sharing masalah etika perut dan kemaluan. hal tersebut yang membedakan kita, SIfat kita lebih dekat kemana? malaikat atau binatang
Imam Ghozali dalam kitab Bidayatul Hidayah menjelaskan:
Beberapa etika perut adalah sbb:
1. Jagalah dari mengkonsumsi makanan haram dan berusahalah hanya
mengkonsumsi makanan halal. Sekiranya kamu menemukan makanan halal maka
makanlah jangan sampai kekenyangan. Kekenyangan membuat keras hati,
merusak perasaan, mengganggu hafalan, menyebabkan badan berat untuk
beribadah dan menuntut ilmu. Kekenyangan juga merangsang syahwat dan
membantu godaan setan.
2. Apabila kamu merasa cukup dalam satu tahun dengan satu baju baru yang
tidak terlalu bagus, merasa cukup dalam sehari semalam dengan dua roti
Khoskar, kamu menghindari berlebih-lebihan dengan lauk pauk, maka
sejatinya kamu sudah tidak perlu tambahan lagi dari perkara halal,
sesungguhnya perkara halal itu banyak.
3. Kamu tidak perlu menyelidiki perkara yang tidak kelihatan, tetapi
cukup bagimu yakin bahwa yang kamu konsumsi adalah bukan produk haram
melalui pengamatanmu. Sesuatu yang bersifat haram sangat jelas. Adapun
perkara yang diyakini haram contohnya adalah harta penguasa dan
pejabatnya (yang melebihi dari gajinya), harta orang yang pekerjaannya
hanya tukang ratap (dulu ada orang yang disewa untuk meratapi dan
menangisi orang yang meninggal, khususnya apabila yang meninggal dari
kalangan berpengaruh. Pekerjaan ini diharamkan), penjual minuman keras,
riba dan pemain musik yang diharamkan agama seperti seruling dll. Orang
yang kamu yakini sebagian besar hartanya haram, maka apa yang kamu
peroleh darinya kemungkinan besar haram. Andaikan itu halal pasti sangat
kecil kemungkinannya.
4. Termasuk harta haram murni adalah harta yang dimakan dari barang
wakaf tanpa syarat yang diperbolehkan oleh pelaku wakaf. Barangsiapa
yang bekerja tanpa upah yang disepakati , maka apa yang dia ambil dari
madrasah adalah haram, barangsiapa banyak melakukan maksiat maka
kesaksiannya ditolak. Apa yang diambil atasnama lembaga tasawuf maka itu
haram.
Etika Kemaluan
Adapun kemaluan kalian, maka jagalah dari apa yang diharamkan Allah.
Jadilah seperti apa yang difirmankan Allah swt Dan orang-orang yang
menjaga kemaluannya. Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak
yang mereka miliki, sesungguhnya mereka tiada tercela.
Menjaga kemaluan tidak akan terwujud tanpa menjaga mata dari maksiat,
menjaga hati dari fikiran kotor, menjaga perut dari perkara syubhat dan
kekenyangan, itulah yang memperkuat syahwat dan sumber-sumbernya.
No comments:
Post a Comment