Monday, September 2, 2013

Sensor: Strain gage

Sebelumnya sudah kita bahas tentang apa itu Data Acquisition dan macam-macam sensor yang digunakan dalam mendigitalkan fenomena yang terjadi dialam :)

Kali ini akan kita bahas tentang salah satu sensor, yang digunakan untuk mengukur besaran gaya yaitu strain gage.

Bagi yang dulu kuliah di Teknik mesin tentunya strain atau regangan tidak asing lagi buat kita. Konsep regangan inilah yang dipakai untuk mengukur besaran gaya atau tekanan yang terjadi pada suatu material. Karena sampai saat ini belum ada metode untuk mengukur gaya secara langsung pada sebuah struktur.

Metode pengukuran regangan ini ada dua: Extensometer, yaitu pengamatan jarak terhadap dua titik. kemudian yang kedua menggunakan strain gage. Metode yang kedualah yang akan kita bahas disini, karena sudah umum dipakai.

Strain gage tersusun dari sebuah kawat yang dipasang pada permukaan benda uji, dimana arahnya disesuaikan dengan arah regangan. Ketika terjadi regangan/perpanjangan pada material maka hambatan electrik pada kawat akan berubah. Perubahan hambatan itulah yang akan di pakai untuk mengukur perubahan tegangan pada strain gage.

Beberapa strain gage dapat tersusun menjadi rosette strain gage. 
Tipe dasar dari rosette strain gage:
1. Tee, dua strain gage yang terpasang tegak lurus
2. Rectangular, tiga strain gage terpasang dengan susunan, 0-45-90 derajat.
3. Delta, tiga strain gage terpasang dengan susunan, 0- 60-120 derajat.

Tiga tipe dasar dari rosette strain gage

Dari tiga tipe diatas, terbagi lagi menjadi versi planar dan stacked,

 
versi Planar dan  stacked


No comments:

Post a Comment